Indikasi Fungsional
Obat antigonum. Digunakan untuk Babesia pyriformes, Taylor pyriformes, Trypanosoma brucei, dan Trypanosoma paraphimosis pada ternak.
Digunakan secara klinis untuk pengobatan berbagai penyakit protozoa yang ditularkan melalui darah pada ternak, seperti eritropoiesis, Charomycosis, Babesia pyriformes, Taylor pyriformes, Trypanosoma evans, dan Trypanosoma paraphimosis. Obat ini memiliki efek terapeutik yang signifikan pada serangga berbentuk buah pir seperti Babesia truncatum, Babesia equi, Babesia bovis, Babesia cochichabinensis, dan Babesia lambensis. Obat ini juga memiliki efek terapeutik tertentu pada cacing gelang sapi, cacing perbatasan, trypanosom kuda, dan trypanosom kerbau.
Cara Pemakaian dan Dosis
Injeksi intramuskular atau intravena: Satu dosis, 3-4 mg per 1 kg berat badan (setara dengan 1 botol produk ini untuk berat badan 62,5-84 kg); 3-5 mg untuk sapi, domba, dan babi (setara dengan 1 botol produk ini untuk berat badan 50-84 kg). Siapkan larutan 5% hingga 7% sebelum digunakan.
-
Injeksi Enrofloksasin 10%
-
Injeksi Oksitetrasiklin 20%
-
Cefquinome Sulfate untuk Injeksi 0,2g
-
Bubuk Amoksisilin Campuran
-
Suntikan Gonadorelin
-
Suntikan Oksitosin
-
Radix isatidis Daqingye
-
Tilmicosin Premix (larut dalam air)
-
Campuran Tartrat Tylvalosin
-
Tilmicosin Premix (tipe berlapis)
-
Yodium Gliserol
-
Injeksi Doramektin 1%
-
Bubuk Florfenikol 20%
-
Suspensi Albendazole
-
Granul Banqing
-
Larutan Tuang Avermectin